Selamat Datang

Blog ini memuat Berita & Informasi ringan tentang Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang, Provinsi BANTEN

Kamis, 23 Juli 2009

KAWASAN WISATA PULAU CANGKIR



LATAR BELAKANG

Pulau Cangkir merupakan kawasan wisata yang belum banyak mendapat sentuhan pengelolaan, Pulau Cangkir memiliki daya tarik berupa kondisi alam pantai yang masih asri dan adanya makam keramat Pangeran jaga Lautan yang bernama asli Syeh Waliyuddin seorang ulama besar yang berasal dari Banten. Makam inilah yang menjadikan pulau cangkir sebagai tempat wisata religius yang dikenal luas oleh masyarakat Banten pada umumnya.

Semula Pulau Cangkir bukanlah pulau karena tanah nya masih menyatu dengan daratan, mungkin karena abrasi atau karena naiknya permukaan air laut sehingga merendamkan bagian yang menghubungkannya yang kemudian disebut sebagai Pulau Cangkir.

PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Prasarana yang telah tersedia dikawasan ini adalah listrik dan air bersih, sedangkan prasarana penunjang pariwisata lainnya, seperti telekomonikasi, pos keamanan, penginapan, dermaga, trayak angkutan umu, warung souvenir, tempat hiburan, tempat olah raga air belum tersedia.
Rencana pengembangan Kawasan ini mendapat tanggapan yang positif baik dari Pemerintah daerah setempat maupun masyarakatnya. Ketersediaan tenaga kerja dari desa setempat juga cukup menunjang terutama bagi masyarakat yang pada umumnya di daerah ini bermjata pencaharian sebagai pedagang dan nelayan.

LOKASI PROYEK
Secara administratif Kawasan Pulau Cangkir termasuk kedalam wilayah Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang yang berjarak sekitar 25 Km dari kota tangerang. Kawasan pulau Cangkir semula seluas 4,5 Ha tetapi pada tahun 1995 dilakukan pengurukan oleh pengeloladengan maksud memudahkan pengunjung untuk mencapai pulau,ternyata malah mengakibatkan kerusakan dan penyusutan Pulau Cangkir, kini luas Pulau Cangkir hanya tinggal 2,5 Ha.

KONSEP PENGELOLAAN
Landasan yang dapat dijadikan pedoman oleh pihak – pihak yang terkait dengan pengelolaan kawasan Wana Wisata ini adalah :
 Pokok – pokok pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat (PHBM);
 Prinsip kriteria dan indikator PHBN;
 Keputusan Dewan Pengawas perum Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 tentang pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama masyarakat (PHBM);
 Keputusan Direksi No. 193/KPTS/DIR/2001 tentang Transpormasi menuju Perhutani masa Depan.
Bersasarkan potensi yang ada, maka pengembangan kawasan wisata Pulau cangkir dan sekitarnya akan diarahkan pada 2 jenis kegiatan yaitu :


 Wisata ziarah, yang akan dikembangkan diwilayah Pulau Cangkir itu sendiri dalam rangka menjaga kelestarian sekaligus mengembangkan wisata ziarah Pulau Cangkir ini, diperlukan beberapa langkah pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan;
 Wisata bahari terpadu, yaitu pengembangan sebelah selatan Pulau Cangkir yaitu di daratan Pulau Jawa dengan menggunakan lahan tambak yang ada.

KESIMPULAN
Pengembangan potensi sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek – aspek lingkungan merupakan salah satu bentuk dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat disekitar lokasi kegiatan. Dengan mengoptimalkan Pulau Cangkir menjadi kawasan wana Wisata di Kabupaten Tangerang menjasi salahsatu alternatif masyarakat dalam mencari tempat hiburan sekaligus sebagai tempat wisata ziarah.
Dengan sarana dan prasarana yang tunjang maka para investor akan menanamkan modalnya untuk mengembangkan potensi Pulau Cangkir sebagai salah satu tempat yang mempunyai peluang pasar yang cukup besar.


3 komentar:

  1. gooood......biar orang2 disekitar tau sdkit sjarahnya, ga cma maen aja.........

    BalasHapus
  2. i like it,,,,aku bangga jadi orang kronjo,, :)

    BalasHapus