Selamat Datang

Blog ini memuat Berita & Informasi ringan tentang Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang, Provinsi BANTEN

Senin, 30 November 2009

Pulihkan Krisis Listrik, PLTU 3 Banten Beroperasi


Untuk warga Kronjo pasti sudah tahu dengan PLTU 3 Banten, yang jaraknya dekat sekali dengan pusat Kecamatan Kronjo. Ternyata tidak selamanya membuat jalan raya Kronjo penuh dengan debu jika mobil-mobil besar lewat baik membawa peralatan, bahan bangunan dan tanah untuk keperluan pembangunan, Sekarang dia membawa kabar gembira bagi masyarakat pelanggan listrik. Rencananya akhir 2010 mendatang, PLTU 3 Banten (Lontar) mulai dioperasikan. Ini artinya, krisis listrik yang terjadi selama ini bakal mulai dipulihkan setahap demi setahap.
"Kalau tidak halangan, pembakaran (batu bara) pertama sudah bisa dilakukan akhir 2010," kata Rusdy Johan, Project Secretary PLTU 3 Banten, Senin (16/10/2009) di lokasi proyek.
PLTU 3 Banten ini memiliki 3 unit pembangkit dengan kapasitas masing-masing 315 megawatt. Sebagai tahap awal, jelas Rusdy, pembakaran pertama batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik itu dilakukan di satu unit pembangkit. Yakni unit 1 yang pembangunannya saat ini masih berjalan dan ditargetkan rampung April 2010.

Rusdy menjelaskan dengan dioperasikannya unit 1 itu nanti, maka akan ada tambahan daya listrik untuk pasokan listrik Jawa-Bali. Pasokan daya listrik itu disalurkan melalui Gardu Induk Teluk Naga dan Gardu Induk New Tangerang dengan menggunakan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV.

"Secara keseluruhan, listrik yang dihasilkan diharapkan dapat mencapai 13.797.000 MWh per tahun, sehingga dapat mendukung tambahan pasokan listrik untuk kebutuhan se Jawa-Bali," kata Rusdy. Seperti diketahui, pembangunan pembangkit listrik ini terancam molor dari jadwal semula. Hingga pertengahan November 2009 ini, progres keseluruhan proyek mencapai 58,64 persen. Merujuk target pekerjaan, pembangunan pembangkit ini seharusnya selesai dan beroperasi seluruhnya pada tahun 2010. Namun karena mengalami kendala dan penundaan,

PLTU ini baru diperkirakan baru dapat dioperasikan akhir 2010 mendatang. Itu pun baru satu unit pembangkit yang diperkirakan sudah rampung dan siap dioperasikan. Pihak pelaksana proyek berupaya mempercepat pengerjaan untuk mengejar ketertinggalan. Dengan membentuk speed program atau program cepat, pihak pelaksana proyek optimis dapat menyelesaikannya sesuai target. Speed Progran dilakukan dengan berbaga cara. Diantaranya, memberlakukan kerja secara paralel, menambah dan mengatur penggunaan peralatan kerja seefektif mungkin, dan menambah tenaga kerja.

"Ada tambahan tenaga kerja. Sehingga jumlahnya mencapai 2.000 orang. Jumlah tenaga kerja yang ada saat ini kurang lebih mencapai 1.500 orang," kata Rusdy.

Sebelumnya, Construction Supervision Team Leader PLTU 3 Banten Edy Ispranyoto menjelaskan pengoperasian PLTU ini nantinya menggunakan batu bara kalori rendah. Dalam setahun, diperkirakan operasional PLTU 3 Banten akan membutuhkan hingga 4.273 juta ton batu bara.

Dengan kapasitas tenaga listrik 3 x 315 MW ini, lanjut Edy, diharapkan percepatan kebutuhan listrik 10.000 MW bersama 35 PLTU lainnya di seluruh Indonesia dapat tercapai. Untuk diketahui, megaproyek PLTU 3 Banten dikerjakan oleh kontraktor Konsorsium Dongfang Electric Coorporation dan PT Dalle Energy. Produksi listrik yang dihasilkan PLTU 3 Banten ini nantinya akan langsung dihubungkan dengan jaringan listrik Jawa-Bali melalui dua gardu, yakni Gardu Induk Teluk Naga dan Gardu Induk New Tangerang.

Pembangunan proyek ini berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT PLN untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara. Perpres ini menjadi dasar bagi pembangunan 10 PLTU di Jawa dan 25 PLTU di Luar Jawa Bali atau yang dikenal dengan nama Proyek Percepatan
PLTU 10.000 MW. (bh/gun)

Sumber berita : www.klikp21.com